Berdoalah dengan Penuh Harap (Optimis) dan Rasa Takut (Pesimis)

Rabu, 06 Juni 2012 § 2

Salam,

Bloggerrrrrrr, lama ga nampang :'( ga sesuai keinginan yang pingin nampang tiap hari.  Huhuhu, #sedih.
Tapi ada yang bikin excited, lebih ke arah gerogi. Sempat gagal di tahun lalu, kali ini saya coba lagi di tahun 2012 ini. Walaupun belum sepenuhnya dari hati sendiri, karen orang tua yang dorong ikut. Tapi saya juga penasaran. Setelah di fikir-fikir lagi ternyata jurusan yang saya ambil di tahun ini masih idealis, dan waktu memilih saya ga sadar. Saya fikir dengan peminat tahun lalu yang ga sebanyak jurusan-jurusan lainnya, ternyata di tahun ini kata si admin, membludak dua kali lipat. Dan saya setelah denger, syook, ga bisa nyomong. Tapi ya karena sudah di ambil, dan tinggal menjalani tes , saya harus extra belajar #seharusnya. karena emang udah banyak yang lupa materi2nya, yang dulunya di luar kepala rumus2nya, sekarang harus membuka dan menghafalnya lagi. Karena saya emang tipe susah faham.

Sekarang, saya yang justru kepikiran. Beruntung dua minggu sebelum hari H. Univ saya udah meliburkan mahasiswanya. Yang semulanya UAS bareng SNMPTN, dengan bijak memutuskan untuk memundurkan hari pelaksanaan. Dan Alhamdulillah saya punya waktu untuk sedikit mengingat2 materi lagi. Waktu yang ga banyak, tapi seharusnya bisa membantu. Karena emang jurusan saya jurusan yang semester awal penuh dengan laporan, makalah, dan tugaaaaas. Sehingga emang ga bisa di sambi. Belum adanya ulangan, responsi, pretes, dan lain-lain. Ditambah ga semua matakuliah dasar melajarin materi-materi ini, ini menambah nervous nya saya. Jujur, nambah beban juga. Yang sebelumnya saya cuma bisa berpikir, "udah lah ikutin aja santai, toh kamu udah punya univ, kalo ga ketrima kan kamu ga perlu bingung." Iya awalnya berpikir gitu, walaupun saya udah nyaman sama matakuliahnya dan teman-temannya. Saya masih belum nyaman dengan lingkungannya, dan alhasil saya ingin suatu lingkungan yang bisa merubah pemikiran saya. Mungkin bukan suatu keputusan yang bijak. Tapi orang tua saya ingin saya mencobanya, dan ini juga yang bohong ga bohong tambah beban juga, orang tua pingin saya berjuang lagi. Tapi saya ngerasa perjuangan saya buat mereka belum ada apa-apanya. Sediiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiih, mana persiapan belum apa-apa. Waktu tersisa tinggal seminggu kurang. Dan saya ngerasa, SAYA GA LEBIH PINTAR DARI ANAK SMA :'(

Semangan maasih naik turun, sedangkan besok 1 orang harus ngelawan sekitar 100 orang untuk dapat posisi ini. Soalnya kuota cuma 12 kursi. Ya Allah, bener-bener ga ada bisa penenang selain keyakinnan kita sama Allah. Di tambah lagi, saya gagal masuk kepanitiaan ATS. Awalnya saya punya pemikiran lagi, mungkin kalo emang jalan saya masih di Univ yang sekarang, mungkin jadi ATS bisa mengobati rasa kekecewaan saya terhadap diri sendiri dengan di ruang ATS yang memang menurut saya ruang untuk merecharge, tapi rencana saya memang belum di restui Allah. Mungkin karena emang niat awal wawancara bukan niat yang serius malah niat coba-coba. :'(( sediiiiiiih.

Sambil sedih dan galau, saya coba sms ayah "Yah, belum siap". Ga lama ayah jawab "Apane? Nyantai aja ga usah kepikiran banget ya, Basmallah aja" hmmm, he'em mungkin bener. basmallah aja. Kekuatan Yakin kita buktikan, jauhi semua kata-kata ga yakin. Belajar, walau mungkin ga semua. Tapi yakin aja, Insya Allah bisa. Walau kemampuan saya segini, bukan berarti saya ga punya harapan.

Inget kata-kata adek kelas, yang pernah saya ketuai di divisi ini, nge replay tweet  saya gini :


@mita_mifta Klo trlalu optimis takut sombong, klo g optimis nanti jadinya pesimis. Krik, yang bijaksana yang mana nih ? Kayaknya Tawakal aja sm Allah :) (saya)


Berdoalah dengan penuh harap (optimis) dan rasa takut (pesimis),pesimis ada supaya kita ga terlalu optimis,gitu juga sbaliknya.. 


Huhuhuhu, kesimpulannya "positive thingking" cemunguuuut mita :)
Mogon doanya ya blogger, bismillah.

Salam :')

What's this?

You are currently reading Berdoalah dengan Penuh Harap (Optimis) dan Rasa Takut (Pesimis) at ♡ My Life is My Adventure ♡.

meta

§ 2 Response to “Berdoalah dengan Penuh Harap (Optimis) dan Rasa Takut (Pesimis)”